Selasa, 25 Maret 2014

JARINGAN TUMBUHAN

            1.     Jaringan Meristem
              Jaringan Meristem adalah Jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional, artinya mampu terus-    menerus membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh.
      Ciri-cirinya   : 
      # Berdinding Tipis
      # Banyak mengandung protoplasma
      # Vakuola kecil
     # Inti Besar
     # Plastida belum matang
        
       Bedasarkan letaknya dalam tumbuhan ada 3 macam :          
       # Meristem Apikal à Terdapat diujung batang dan ujung akar.
       # Meristem Lateral
       # Meristem Interkalar à Merupakan bagian daro meristem apical yang terpisah dari ujung (apeks)        selama pertumbuhan.

       Bedasarkan asal terbentuknya, meristem dibedakan menjadi:
       1.  Meristem Primer
       Adalah meristem yang berkembang dari sel embrional, terdapat pada kuncup ujung batang dan ujung    akar. Menyebabkan pertumbuhan primer pada tumbuhan, dengan demikian tumbuhan bertambah  tinggi.
       Didekat meristem apikal terdapat promeristem dan daerah meristematik lain yang terdiri dari  sekelompok sel  yang telah mengalami diferensiasi sampai tingkat tertentu. Daerah meristematik  dibelakang promeristem mempunyai 3 jaringan meristem, yaitu protoderma, prokambium,  meristem dasar.
       2. Meristem Sekunder
       Adalah meristem yang berkembang dari jaringan dewasa yang telah mengalami diferensiasi dan  spesialisasi (sudah terhenti pertumbuhannya) tetapi kembali bersifat embrional.
       Jaringan cambium yang terletak diantara berkas pengangkut pada batang dikotil merupakan meristem    sekunder.

2.         Jaringan Dewasa

      Jaringan yang terbentuk dari diferensiasi & spesialisasi sel-sel hasil pembelahan jaringan meristem.  Diferensiasi adalah perubahan bentuk sel yang disesuaikan dengan fungsinya. Spesialisasi adalah  pengkhususan sel untuk  mendukung suatu fungsi jaringan tertentu.

      a.     Epidermis
        Merupakan jaringan terluar tumbuhan yang menutupi seluruh tubuh mulai dari akar, batang, hingga daun.
·       Jaringan Epidermis Daun
Terdapat pada permukaan atas dan bawah daun, jaringan ini tidak berklorofil kecuali pada sel penjaga (sel penutup) stomata. Stomata merupakan suatu celah pada epidermis yang dibatasi oleh dua sel penutup atau sel penjaga.
·       Jaringan Epidermis Batang
Jaringan ini ada yang mengalami modifikasi membentuk lapisan tebal yang dikenal sebagai kutikula, membentuk bulu seperti alat perlindungan.
·       Jaringan Epidermis Akar
Berfungsi sebagai pelindung dan tempat terjadinya difusi dan osmosis. Epidermis akar sebagian bermodifikasi mebentuk tonjolan yang disebut rambut akar dan berfungsi untuk menyerap air tanah.

      b.     Jaringan Gabus
        Adalah jaringan pelindung yang dibentuk untuk menggantikan epidermis batang dan akar yang telah menebal akibat pertumbuhan sekunder. Struktur jaringan gabus terdiri dari felogen (kambium gabus) yang membentuk felem (gabus) kearah luar dan feloderma ke arah dalam. Jaringan gabus berfungsi sebagai pelindung tumbuhan dari kehilangan air.

       c.      Parenkima
         Jaringan ini terdapat disebalah dalam jaringan epidermis. Parenkima tersusun atas sel-sel bersegi banyak, anatara sel yang satu dengan el yang lain terdapat ruang antarsel. Parenkima disebut juga jaringan dasar karena menjadi tempat bagi jaringan-jaringan yang lain. Jaringan ini berfungsi sebagai jaringan penghasil dan penyimpan cadangan makanan.
Parenkima yang memiliki kloropas disebut klorenkima.

       d.     Jaringan Penguat
         Ada 2 macam jaringan penguat yaitu kolenkima dan sklerenkima. Kolenkima mengandung protoplasma dan dindingnya tidak mengalami lignifikasi. Skelerenkima tidak mengandung protoplasma dan dindingnyamengalami penebalan dari zat lignin.

       e.     Jaringan Pengangkut
·       Xilem
Berfungsi menyalurkan air dan mineral dari akar ke daun. Elemen xylem terdiri dari unsur pembuluh dari unsur pembuluh, serabut xylem, parenkima xylem. Unsur pembuluh ada dua yaitu, pembuluh kayu (trakea) dan trakeid. Trakea dan trakeid merupakan sel mati, dan tidak memiliki sitoplasma dan hanya tersisa dinding sel nya.
·       Floem

Berfungsi menyalurkan zat makanan hasi; fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Floem tersusun oleh unsur-unsur tapis, sel pengiring, serabut floem, sklereid, dan parenkima floem. Unsur utama adalah pembuluh tapis dan parenkima floem. 

Pengangkutan pada tumbuhan

1. Pengambilan Zat – zat oleh Tumbuhan dari Lingkungan
Air dan garam mineral yang terkandung di dalam air diserap tumbuhan dari dalam tanah melalui rambut akar Bagian akar yang aktif terlibat dalam  menyerap garam  mineral adalah  pada daerah  perpanjangan tepat dibelakang  ujung akar. pada waktu penyerapan air, unsur – unsur mineral yang larut dalam air juga terbawa masuk kedalam akar. Proses pengambilan karbondioksida dan oksigen dari udara serta air, dan unsur -unsur dari dalam tanah oleh tumbuhan, berlangsung dengan cara difusi, osmosis dan transpor aktif.
2.     Pengangkutan Air dan Mineral
Pengangkutan air dan garam mineral yang diperoleh dari tanah berlangsung melalui dua cara, yaitu :
a.     Pengangkutan Ekstravaskular
Pengangkutan air dan mineral diluar berkas pembuluh disebut pengangkutan ekstra vaskular. Pada pengangkutan ekstravaskular, setelah sampai di sel epidermis akar, air akan bergerak di antara sel –sel korteks. Untuk memasuki silinder pusat (stele), air harus melewati sitoplasma sel-sel endodermis, dan setelah sampai di stele, air akan bergerak bebas di antara sel-sel. pengangkutan ekstravaskular dapat terjadi secara apoplas dan simplas.
b.     Pengangkutan Intravaskuler
Pengangkutan intravaskuler berbeda dengan pengangkutan ekstravaskuler. Istilah intravaskuler berasal dari kata intra yang berarti ‘dalam’, dan vaskuler yang berarti ‘pembuluh’. Pengangkutan intravaskuler adalah pengangkutan air dan zat terlarut yang terjadi dalam berkas pembuluh xilem dan floem secara vertikal. Vertikal maksudnya adalah pengangkutan air dan zat terlarut oleh xilem dari menuju daun oleh xilem. Sebaliknya, pengangkutan zat makanan diangkut dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan dilakukan oleh floem.

Rambut akar --> Epidermis --> Korteks --> Endodermis --> Xilem Akar --> Xilem Batang --> Xilem Daun --> Parenkima Mesofil Daun

1. Teori Tekanan Akar
Teori tekanan akar menyatakan bahwa air dan garam mineral terangkut ke atas karena adanya tekanan akar. Tekanan akar ini terjadi dikarenakan perbedaan konsentrasi air di dalam air tanah dengan cairan pada saluran xylem. Konsentrasi air di dalam air tanah lebih tinggi sehingga dapat melakukan osmosis ke dalam sel yang menimbulkan tekanan turgor
2. Teori Vital
Teori vital didasari kenyataan bahwa xylem yang dilewati merupakan pipa kapiler yang berhubungan dan merupakan tempat lewatnya air tanah menuju daun dengan menentang gaya gravitasi. Menurut teori vital, perjalanan air dari akar menuju daun dapat terlaksana karena adanya sel-sel hidup, seperti sel-sel parenkima dan jari-jari empulur disekitar xylem.
3. Teori Dixon-Joly
Teori Dixon-Joly menyatakan bahwa naiknya air ke atas disebabkan tarikan dari atas, yaitu daun yang melakukan transpirasi (penguapan). Transpirasi di daun mengakibatkan konsentrasi molekul air di daun berkurang. Kekurangan ini akan segera diisi oleh molekul air dibawahnya. Dengan demikian terjadi gerakan molekul air dan akar ke daun.

0 komentar:

Posting Komentar

Daftar Isi :